Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, berbagi pengalaman penanganan Covid-19 di tengah keluarganya. Ini adalah pengalaman di tengah gelombang Covid-19 varian Omicron dan beberapa yang disampaikannya memberi bukti atas apa yang telah disampaikan kepada masyarakat mengenai karakter Omicron.
Di antaranya adalah mereka yang pernah terinfeksi sebelumnya, dan sembuh–dan bahkan kemudian mendapatkan dosis lengkap vaksinasi–masih mengalami re-infeksi. Tjandra mengungkap pengalaman ini terjadi pada lima dari delapan anggota keluarganya yang belakangan terkonfirmasi PCR positif. “Jadi lima orang di rumah saya terkena Covid-19 dua kali, ‘re-infection’, sesuai dengan perangai terinfeksi Omicron, walaupun mereka sudah divaksinasi,” katanya, Senin 14 Februari 2022.
Lalu, juga perihal kebanyakan kasus yang tidak disertai gejala. Adapun yang bergejala sebatas demam dan bisa diatasi hanya dengan antipiretik penurun panas. Namun, Tjandra juga mengungkap kalau periode konversi PCR menjadi negatif kali ini yang lebih panjang ketimbang pengalaman Covid-19 sebelum era varian Omicron, sekalipun tanpa gejala. “Tentu banyak faktor yang membuat konversi PCR lebih lama sekarang daripada tahun yang lalu, belum tentu karena variannya, mungkin karena viral load dan lain-lain.”
Pengalaman lain yang dibagikan Tjandra adalah mereka yang baru beberapa bulan lalu mendapatkan suntikan vaksin dosis lanjutan alias booster ternyata masih mungkin pula mengalami re-infeksi. Ini seperti yang dialami anak dan menantunya yang berprofesi sebagai dokter.
“Sudah mendapat booster beberapa bulan yang lalu, tetap saja sekarang terkena Covid-19,” katanya sambil menambahkan, “Mungkin memang yang masuk ke tubuh sekarang adalah varian Omicron dengan segala karakteristiknya yang sudah dikenal luas.”
Beberapa yang dibagikan Tjandra juga didapat Tempo dari pengalaman keluarga yang lain. Terutama pada bagian konversi PCR yang berjalan cukup panjang. Seseorang yang pernah mengeluhkan gejala infeksi Omicron dan menyatakan telah sembuh setelah lebih dari sepekan. Tapi, ketika diperiksa sebagai kontak erat dari hasil positif PCR kerabatnya, orang tersebut menunjukkan hasil positif.
Seperti yang disampaikan Tjandra, pengalaman-pengalaman di atas mungkin ada gunanya bagi masyarakat yang anggota keluarganya ada yang PCR positif di tengah kasus yang sedang meningkat saat ini.